Friday 6 June 2008

Kedai Kopi and all its glory

Tadi malam diantara tumpukan tugas yang kayaknya tidak pernah habis, tiba-tiba saya melihat foto teman-teman yang saya pasang di meja saya (tentu saja disebelah meja saya ada gambar kartun saya dari saudara saya IBENG).

Dan tiba-tiba, saya tersenyum dan ingat betapa kita dulu sering sekali menghabiskan waktu di tempat ini, tempat yang sederhana tetapi mengandung banyak sekali memories. Kenapa kita senang berkumpul di tempat ini saya juga tidak ingat? (yang saya ingat sekarang adalah rasa macaroni dan lasagna hangatnya...yummmmmmm)

Di tempat ini ada sofa "friends" begitu teman-teman menyebutnya, sofa yang bisa menanggung beban kami semua (dan mungkin banyak orang lagi), sofa dimana kami saling mencurahkan isi hati (dari mulai mantan pacar yang menghantui, seneng sama orang yang tidak worth banget, atasan di kantor yang nyebelin, tugas kantor yang terlalu banyak/terlalu sedikit?, hobi, impian,planning, bahkan sampai guyon-guyon....dan juga permainan-permainan yang selalu kami ciptakan)

Selain itu di kedai kopi (keiko...begitu biasanya mbak lia dan evi...menyebut- bahkan kami punya kartu member atas nama perancang gaun pengantin impian semua perempuan....ms.VERA WANG), ada satu tempat (pendopo yah namanya?). Nah ditempat ini kami (genk asik) biasanya mengadakan acara diskusi (seingat saya, udah 3 kali yah kita mengadakan diskusi disini....si dian, evi and aku).

Acara diskusi yang paling menghebohkan dan mendatang selebritis pun ada (eit jangan salah...selebritis disini....adalah selebritis ukuran kami...bukan cinta laura....bukan inul...tapi Butet Manurung dan temennya yang digila2i oleh evi dan dian). Nah, di Keiko ini mbak Butet Manurung membagikan ilmunya (dia adalah pelopor pendidikan inklusi utk minoritas....buat saya), dan betapa saya sampai tidak bisa berkata apa-apa ketika akhirnya bertemu idola saya semenjak saya SMA......seperti mimpi, dan cerita-cerita yang dibagi oleh Butet Manurung sangatlah manusiawi, betapa dia kadang juga merasa lelah harus menghadapi banyak kendala, tetapi ada beberapa hal yang membuat dia bangkit lagi.

Yap...kedai kopi, one among many places di yogya yang akan selalu saya kenang...dan mungkin kita semua yah....



2 comments:

Dee said...

hmm..
kedai kopi..eh btw, kapan lu poto keda kopi tuh? maghrib maghrib ya?

Esa said...

Iya booo... gue ketemu cowo itu di Ternate... dia nyapa gue duluan. Gue sampe bengong liat mukanya, secara dia kurusan... tapi manis teteuuuup kekeke. Gue yang ketemu masa dian yang bilang itu berarti dian dan cowo itu jodoh?? Enak aja!! Wong gue sama si mas (padahal dulu gue panggil dia kakak hihihihi) mau ke Halmahera berdua wehehehehe... kalo kalian mau percaya