Thursday, 16 February 2012

You Don't Have Any Idea How Much I Miss You!

Tiga, tidak tepatnya empat tahun sudah aku meninggalkan Jogja. Berarti selama empat tahun juga aku tidak bertemu sebagian besar dari my Jogja folks. Well, sebagian masih keep in touch in e-mail, sms, telpon atau chat (skype, gchat dan kadang-kadang ym).

Kadang-kadang, rasanya aku jadi seperti nenek-nenek yang memiliki romantisme masa lalu yang keterlaluan. Ya, untuk Jogja dan nostalgiannya itu. Sering berharap seandainya masa-masa itu bisa terulang, which tidak akan mungkin kan ya?

Say, misalnya... keajaiban itu terjadi, dengan pekerjaan yang sama, posisi yang sekarang kita punya (bukan yang dulu kita punya) dan gaji yang kita punya sekarang. I know, that's why I said keajaiban di awal, karena itu kan ga mungkin banget. Tapi marilah kita berandai-andai, seandainya itu bisa terjadi, apakah suasananya akan sama?

Rasanya tidak ya. Kita sudah menjadi pribadi yang sama sekali berbeda sejak 4 tahun belakangan ini. Sebagian mungkin sudah menikah dan memiliki kesinisan yang lumayan untuk pernikahan (atau kelajangan), yang lain mungkin karena faktor U merasa tidak lagi pada tempatnya nongkrong sampe malam di Keiko, atau karena sudah merasa sudah melanglang buana, tidak lagi merasa diskusi antar teman semenarik dulu, tidak lagi berbunga-bunga ketemu Butet Manurung, atau kita merasa ngomongin Pak Boss udah ga asik lagi, kan sekarang kita udah jadi boss juga hahahaha.

Duh, jadi ngelantur ya. Jadi sebenarnya inti tulisan ini apa sih? Embuh!

Hahaha, cuma mau bilang, how I miss you, all. I miss nasi kucing yang tiap pagi dibawa Pak Sas... (may Mbah Kerto tetap sehat dan dipenuhi sukacita), cerita ga mutu antara aku-Dian-Tita, yang kadang masih kami lanjutkan di chat room, omelan Pak Budi kalo liat aku-Dian-Tita-Hayu-Mbak Ita-Ibenk-Mas Say-Mbak Lala berisik, teriakan bu Lusi yang bilang: Hoooi, ini kantor atau pasar sih, teriakan balasan kami: Pasar bu!, teriakan nyaring Bu La untuk selamat pagi dan laparnya, gosip seputaran artis yang dilakukan Mas Say tiap sore, Desy dan bakul bajunya hahahaha. Aku juga merindukan pertengkaran Tita dan Ibenk tentang lagu, presiden Amerika atau apapun yang selalu dilakukan Ibenk hanya untuk menjadi oposan Tita. Aku kangen panggilan cempreng Hayu, cinta terpendam ga mutu Hayu atas Ibenk (ini bohongan kok Fabil dan Raras, incase kalian baca blog ini).

Really guys, you don't have any idea how much I miss you.

Duh, reunian yuk!

No comments: