Friday, 20 June 2008

Yogya dan saya

Ketika saya memutuskan untuk pergi ke Yogya, saya pergi dengan banyak rasa kecewa dan tidak puas dengan apa yang saya kerjakan. Saya merasa belum merasa menyelesaikan apa yang saya kerjakan di Kalimantan, masih banyak hal yang bisa saya lakukan. Tetapi, knowing that we work based on donor….itulah yang terjadi. Dan saat untuk pergi ke Yogya pun tiba, jujur pada saat itu tiada yang mengantar saya di airport (orang tua saya kecewa karena saya tidak pernah berdiskusi tentang keputusan ini dengan mereka, saya bertengkar hebat dengan kakak saya, dan pacar saya pun tidak senang dengan apa yang saya putuskan-lebih karena saya memberitahu dia sehari sebelum saya berangkat ke Yogya).

Tapi entah kenapa, hati saya sangat mantap untuk pergi ke sana, padahal membayangkan Yogya seperti apapun saya belum pernah. Sesampai di Yogya saya di jemput oleh Pak Yip- pada saat itu dia kalau tidak salah rambutnya masih panjang gitu dan diem sekali sepanjang perjalanan, setelah kenal malah kebalikannya hehehhehehehehee. Kemudian disambut dengan kantor yang kecil, tapi rumah, dan dibawa langsung oleh Yolin (yang ramah dan bingung) ke ruangan Edu.

Kesan pertama, ruangannya besar, tapi kok gak ada AC yah……ah sudahlah yang penting aku bisa berbuat sesuatu. Dikenalkan oleh Ibu Lusi yang sangat talkactive dengan Pak Sas (yang pada saat itu belum gundul dan masih diem menakutkan), Ibeng (yang dari pertama kali kenal sudah cengar-cengir) dan Ita (yang mendapatkan kehormatan dipanggil “Ta” karena datang duluan dari saya…dan saya yang kena getah dipanggil “Tit”).


Lalu perkenalan berlanjut, dengan teman-teman yang lain. Ada Dian, yang selalu nyempil di ruangannya dengan Bosnya si Themba yang murah senyum dan ramah, ada Hayu yang sangat ramah, ada Eri yang juga ramah (ini bukan Eri Suzuki yah)....lalu ada Desy yang dari pertama kenal udah ngajak ngomong tentang spa dan teman-temannya.

Tidak berapa lama kemudian ada pasukan tambahan, pagi itu Pak Sas, Ita dan Saya datang awal (ah itu mah biasa) dan kami menemukan ”bapak-bapak lookalike” yang memperkenalkan dirinya sebagai ”Fitriadi Sayuti” wuahahahhahaa pokoknya kesan pertama kenal dengan mahluk ini adalah garing, typical finance people, dan membosankan. Tidak berapa lama kemudian (eh sequencenya bener gak seh?siapa dulu poy, lu atawa mas afit neh???) ada si Evi…..hmm cengar-cengir ramah meriah (pasti waktu itu dia lagi di langit ketujuh-maklum kayaknya dia lagi jatuh cinta waktu itu).

Bertambah pasukan, dan semuanya ramah(tapi yang ramah waktu masih baru kenal itu loh…yang masih malu dan jaim). Saya juga gak tau tepatnya bagaimana kok bisa, kita jadi Genk Asik (biasanya kalo di kantor itu kalau ada genk kan anggotanya cuman 1 -3 orang tertentu, nah kalo ini satu kantor yang jadi anggota genk) dan semuanya kompak dan rame.

Banyak sekalo kejadian seru terjadi diantara genk asik, ada ulang tahun yang pastinya ada korban, ada pesta2 yang norak dan gokil-17 agustus pakai upacara, pakai lomba-lomba. But as a wise man said, all good things must come to an end. Dan yang pertama kali pergi adalah Mas Afit- padahal kita pada saat itu sudah dekat dan sangat nyaman dengan keberadaan orang finance yang tidak hanya sekedar marah dan ngomel, tapi juga mengajari kita banyak hal dan tentu saja sangat resourceful.

Berikutnya adalah Yolina, yap the little girl decided to go to, pada saat dia pergi kita juga sudah mulai mengenal dan sangat nyaman dengan keprofessionalitasnya. In term of ngobrol-kalo sama saya, dia lebih banyak ketawa ketiwi dan terheran heran dengan tingkah ajaib saya kekekkekee. Dan disusul oleh Desy, yap si eneng yang buka butik di kantor (bayarnya boleh belakangan kok…..aduh cakep banget sama kamu mbak….ini baju udah kamu banget deh), yang juga suka bertingkah laku ngocol pun akhirnya pergi and there it goes persediaan baju kita!!!kekkekekeekeke.

Tapi tentu saja ada yang datang dong….ada Moniq yang menggantikan Yolin (no comment yah, karena aku juga gak terlalu kenal) dan ada bu Lala-yang saya kenal baik justru pada saat bulan-bulan terakhir saya di kantor, ibu ini dengan suara mengelegarnya bisa menyapu kantor (Saking kencengnya itu) dan juga tempat curhat dan gossip yang hot deh kekekekekekekekekkeeke…..juga bisa cari makan bareng, kalo bu lala karena bawaan orok, kalo saya bawaan napsu wuahahahhahaahhaa.

Dan ketika waktunya saya untuk close down the curtain, saya sempat bingung kenapa kok saya tidak menangis sesungukan seperti yang selama ini saya bayangkan. Tapi pada saat di pesawat yang mengantar saya ke Pontianak saya merasakan rasa kecewa yang sangat dalam, kecewa karena harus meninggalkan tempat yang membuat saya bertemu dan berkenalan dengan saudara-saudara baru, dengan teman yang mempunyai pandangan yang berbeda tetapi sama.

Yogya will always hold a certain places not only in my heart but also in my head, if people ask me how is Yogya? i will answer "it will absolutely add a special ingredients in you life, a kind of ingredients that will make the food not only look faboulous but taste amazing. It is a must feel experience for anybody and everybody that need a new insight in their life"

So...kemanapun saya pergi, kenangan di Yogya akan selalu saya bawa di dalam my special pockets....i know i wouldn't find anything like this...so be it!!!

Jadi buat teman dan juga yang lain....have fun in a new journey we are going to embrace!!! I already in the new journey...if you ask whether i enjoy it or not....no answer yet....still trying to explore it

lotsa love

Tita










No comments: