Kalo nanti aku jadi bos...
Aku akan sangat menghargai hasil kerja staff-ku,
aku tidak membiarkan suamiku menjadi Tuan Bos...
aku akan menganggap staffku sebagai partner, bukan bawahan
karena aku ga akan dianggap bos kalo ga ada mereka
Aku akan berbicara secara pribadi buat mereka yang menurun kinerjanya
akan kutepuk pundak mereka yang berusaha keras dan mengatakan 'good job'
akan kukatakan hasil kerja ini kerja tim, tidak melulu hasil kerjaku
Kutunjukkan menjadi bos, bukan berarti berjarak
aku akan menjadi teladan buat mereka, terlepas dari semua kekuranganku
kutunjukkan tindakan sesuai dengan kata-kata
instead of mengatakan 'saya pasang badan', aku akan bilang, 'bagaimana saya bisa membantu Anda untuk bekerja lebih baik?'
Kalau nanti aku jadi bos,
aku ga akan jadi bos,
aku akan jadi pemimpin, berusaha jadi teladan
melihat semua potensi... mencari solusi, bukan masalah
Tuhan... aku tau itu berat,
karena itu, bila menurut-Mu aku belum pantas, biarlah aku menjadi bawahan yang selalu belajar
kalau waktunya tiba, ingatkan aku, kalau jabatan yang Kau berikan
seharusnya kupegang dengan penuh tanggung jawab
Amin
Friday, 31 August 2007
Thursday, 23 August 2007
Life is full of surprise
I woke up at 5 a.m. so full of energy to go fishing with my (not so dearly) father. Just before we hit the street, that very father of mine cried for a decent breakfast - a pincuk of gudheg. So, in the misty morning, with chills hitting my entire (much hairier) head, I rode down the street with my (huge .. oops) beloved mom to our relative's gudheg stall around the market. It was, as usual, crowded, everybody seemed to crave for good food in the mornin' (reminds me of y'all). Mom was busy chosin' n pickin' n chattin' when .... BAM .... that shock struck. Everyody ran for their life. I must have been the Mr. Market at that time - everybody ( I mean it) screamed and hugged me, held me like they never let me go. So this is the feeling (hello Broadway ... hello Hollywood) of being a superstar. Too bad, they were all either simbok-simbok, simbah-simbah or ibu-ibu. Next thing I know... BAM... I was heading to my home," Gosh, there goes my beloved house", I thought. Then, ... BAM... I faced an immense crowd, heading uphill. "Tsunami's comin'" cried all. ....BAM...no way.. BAM... I dont give a damn! No one shall stop me, I am on a mission here. Next... BAM.. one dead body ...BAM ...two..BAM ... many ... BAM...countless. Next thing ...BAM.. I set up my own relief center. After that...BAM.. my bule friend called, then ...BAM... I was a logistic fixer .. what the hell is this post? ...BAM... good news, Ito's mom got pregnant.( I dont remember which trial was succesful)... BAM...there comes my SPO Education ...BAM... Ito was born...BAM...BAM..BAM I got too many BAMs already. Just look at it, life is full of surprise. You ar enever too ready for it.
Wednesday, 22 August 2007
The new begining....(Part 1)
Semuanya mulai dengan bosan, waktu itu saya ditengah2 kejenuhan akan pekerjaan saya di suatu lembaga konsultasi pendidikan, sampai pada tahap dimana pergi ke kantor supaya ketemuan ama teman-teman saja atau untuk mengisi waktu.
Waktu jam makan siang saya membaca koran lokal dan disana ditulis lowongan untuk PO-Education untuk islamic school. Waktu membaca lowongan itu saya pikir ini sangat menarik walaupun jujur saja saya gak ngeh apaan seh ini. Dan saya tulis email lalu kirim. Kira-kira seminggu kemudian saya ditelpon oleh M'Diny(SPO saya di pontianak) dan disuruh datang ke kantor (yang saya yakin banget...alamatnya kan di komplek perumahan gitu).
Pergilah saya ke kantor itu (masih ingat jam 9 pagi, saya pakai baju warna ungu yang sekarang hilang entah kemana), pas di depan kantor itu, saya di cegat ama security yang kayaknya terkaget-kaget lihat saya(mungkin rambut spiky saya yang warnanya memang shocking itu, ada hint brown gold dan copper blonde....bayangin aja....wuiahahahhahaaha), terus belum lagi saya sibuk banget komplain kok gak ada tempat parkir mobil sih...
Masuklah saya ke ruang tunggu, and ketemu ama m'ningsih(yang dengan mata terbelalak nawarin saya minum....) terus diseblah saya duduk 2 orang yang modelnya bener2 mahasiswa IAIN or guru agama(tanpa mendiskreditkan mereka ya, malahan saya jiper...please deh what do i know about islamic education)- terus mereka tanya nama, tanya pengalaman (yang saya ingat yang satu guru di madrasah yang lagi ambil s2 pernah kerja di IOM, yang satu lagi mahasiswa IAIN yang juga kebetulan ngajar di Madrasah...), tentu saja saya mau teriak dan bilang "what did i do..gila ya....udah gua mau cabut aja"
Dan ketika melihat orang-orang itu keluar dari ruangannya bu Nuri, saya bisa lihat mereka yakin banget. Datanglah giliran saya, masuk ke ruangan itu saja sudah menyeramkan. Bayangin disana sudah duduk Bu Nuri, Mbak Dinya(yang dua2nya pake kerudung dan kelihatan amat sangat professional) lalu ada Bu Mandy. Mereka lihat saya aja kayaknya udah sangsi berat gitu...lalu pertanyaan demi pertanyaan terucap...masih ingat banget ditanyain tentang advokasi dan denga sukses saya malah nanya balik (ke bu Mandy.."what is advocacy?never heard that word before ")
Berikut keluar dari ruangan, saya disuruh test tertulis, and pertanyaannya tentang perubahan apa yang akan saya lakukan bila saya kerja di islamic school (mampus deh..what did i do again??)- saya masih ingat kalimat pertama di essay saya " I have no previous experience that make me better that other candidates especially on islamic school, but i can assure you i'm more than glad if i can make a positive changes in these program...."
Dan pulanglah saya, tapi saya gak langsung masuk ke kantor lama saya, malahan ke showroom dan cerita sama temen baik saya...yang selalu terkaget-kaget dan menertawakan apa yang saya lakukan. Waktu itu Ronny juga masih ada(may God rest his souls) dan bilang, saya memang orang iseng dan paling nekat yang pernah dia kenal...saya cuman senyum-senyum gak jelas.
Lalu karena sudah sore, saya pikir saya mau langsung pulang....dan dalam perjalanan pulang itu saya ditelpon m'Diny dan she said the sentences that change my whole entire life...."setelah test tadi, Tita kami tunggu utk penandatangan kontrak....". Jujur perasaan saya senang...tapi juga kuatir, what kind of job wait for me.
Besoknya saya langsung tulis surat resign, langsung cabut gak peduli nasib kantor yang lama. Dan minggu depannya saya mulai masuk kantor, dikenalkan ke setiap staff -yang pertama Mas David(nice person, tapi kayaknya tengil deh. and garing...emang iya....), terus Mas Deny(wah diem banget ya...senyum-senyum...kayaknya santun-padahal setelah tahu aslinya..please deh...), lalu Mbak Ida(wah...berkerudung pula orang ini...pasti udah hebat banget neh..and cerewet banget), lalu Mbak Ningsih (wah helper yang baik...pinter masak, keibuan lagi....).
Tentu saja Mbak Diny(salah satu orang yang memberi saya kesempatan untuk berubah...baik, sangat senang berbagi ilmu, kakak yang baik). Then here we go, my first week...dengan segala induction yang pernah ada. Induction pertama tentang CPP dong....dua hari penuh euy, berikutnya finance and logistic yang disampaikan penuh dengan tidak ada niat oleh Mas David dan Mas Deny yang lebih banyak hahahihihi, lalu berikutnya tentang program yang disampaikan oleh Mbak Diny(gua takut berat euy.....tapi ada rasa ingin belajar yang lebih besar gitu)
Terus setelah digodok dan sempet ditinggal sama mbak2(Mbak Diny and Mbak Ida), dan langsung disuruh atur2 jadwal baseline survey ke delapan Madrasah.....jadi bayangkan, saya sudah gak tahu apa-apa, disuruh atur jadwal, kirim undangan ke madrasah-madrasah itu, and sekalian memperkenalkan diri. So here i go, mengantar undangan dan kenalan(masih ingat drivernya Pak Parman-yang keliatan galak dan badannya gede, gak pernah senyum, diem aja selama perjalanan....tapi setelah kenal baikkkkkkkkkkkkkkkk bangetttttttttt dan sayang bangeeeeeeet sama kita di LAPIS.....)
Kenalan deh sama madrasah-madrasah yang jadi partner, banyak yang kayaknya gak terlalu seneng sama penampilan luar....harus diubah, itu kata-kata yang keluar dari hati saya. So sorenya saya pergi ke salon langganan, rapiin rambut make it normal.
Lalu, setelah itu datanglah saat saya harus mengantar undangan ke salah satu madrasah yang tempatnya nun jauuuuuuuuuhhhhhhh di ujung dunia, namanya MIS Darun Nasyiin, untung waktu itu ada Mbak Yuyum (orangnya baeeek, ribut, ribut.....tapi mau bagi2 ilmu juga) dan Mbak Ida(yang sudah kembali dari pelatihan). Wah....wah, tempatnya gak terbayangkan...(will continue....with pics ya!!)
Waktu jam makan siang saya membaca koran lokal dan disana ditulis lowongan untuk PO-Education untuk islamic school. Waktu membaca lowongan itu saya pikir ini sangat menarik walaupun jujur saja saya gak ngeh apaan seh ini. Dan saya tulis email lalu kirim. Kira-kira seminggu kemudian saya ditelpon oleh M'Diny(SPO saya di pontianak) dan disuruh datang ke kantor (yang saya yakin banget...alamatnya kan di komplek perumahan gitu).
Pergilah saya ke kantor itu (masih ingat jam 9 pagi, saya pakai baju warna ungu yang sekarang hilang entah kemana), pas di depan kantor itu, saya di cegat ama security yang kayaknya terkaget-kaget lihat saya(mungkin rambut spiky saya yang warnanya memang shocking itu, ada hint brown gold dan copper blonde....bayangin aja....wuiahahahhahaaha), terus belum lagi saya sibuk banget komplain kok gak ada tempat parkir mobil sih...
Masuklah saya ke ruang tunggu, and ketemu ama m'ningsih(yang dengan mata terbelalak nawarin saya minum....) terus diseblah saya duduk 2 orang yang modelnya bener2 mahasiswa IAIN or guru agama(tanpa mendiskreditkan mereka ya, malahan saya jiper...please deh what do i know about islamic education)- terus mereka tanya nama, tanya pengalaman (yang saya ingat yang satu guru di madrasah yang lagi ambil s2 pernah kerja di IOM, yang satu lagi mahasiswa IAIN yang juga kebetulan ngajar di Madrasah...), tentu saja saya mau teriak dan bilang "what did i do..gila ya....udah gua mau cabut aja"
Dan ketika melihat orang-orang itu keluar dari ruangannya bu Nuri, saya bisa lihat mereka yakin banget. Datanglah giliran saya, masuk ke ruangan itu saja sudah menyeramkan. Bayangin disana sudah duduk Bu Nuri, Mbak Dinya(yang dua2nya pake kerudung dan kelihatan amat sangat professional) lalu ada Bu Mandy. Mereka lihat saya aja kayaknya udah sangsi berat gitu...lalu pertanyaan demi pertanyaan terucap...masih ingat banget ditanyain tentang advokasi dan denga sukses saya malah nanya balik (ke bu Mandy.."what is advocacy?never heard that word before ")
Berikut keluar dari ruangan, saya disuruh test tertulis, and pertanyaannya tentang perubahan apa yang akan saya lakukan bila saya kerja di islamic school (mampus deh..what did i do again??)- saya masih ingat kalimat pertama di essay saya " I have no previous experience that make me better that other candidates especially on islamic school, but i can assure you i'm more than glad if i can make a positive changes in these program...."
Dan pulanglah saya, tapi saya gak langsung masuk ke kantor lama saya, malahan ke showroom dan cerita sama temen baik saya...yang selalu terkaget-kaget dan menertawakan apa yang saya lakukan. Waktu itu Ronny juga masih ada(may God rest his souls) dan bilang, saya memang orang iseng dan paling nekat yang pernah dia kenal...saya cuman senyum-senyum gak jelas.
Lalu karena sudah sore, saya pikir saya mau langsung pulang....dan dalam perjalanan pulang itu saya ditelpon m'Diny dan she said the sentences that change my whole entire life...."setelah test tadi, Tita kami tunggu utk penandatangan kontrak....". Jujur perasaan saya senang...tapi juga kuatir, what kind of job wait for me.
Besoknya saya langsung tulis surat resign, langsung cabut gak peduli nasib kantor yang lama. Dan minggu depannya saya mulai masuk kantor, dikenalkan ke setiap staff -yang pertama Mas David(nice person, tapi kayaknya tengil deh. and garing...emang iya....), terus Mas Deny(wah diem banget ya...senyum-senyum...kayaknya santun-padahal setelah tahu aslinya..please deh...), lalu Mbak Ida(wah...berkerudung pula orang ini...pasti udah hebat banget neh..and cerewet banget), lalu Mbak Ningsih (wah helper yang baik...pinter masak, keibuan lagi....).
Tentu saja Mbak Diny(salah satu orang yang memberi saya kesempatan untuk berubah...baik, sangat senang berbagi ilmu, kakak yang baik). Then here we go, my first week...dengan segala induction yang pernah ada. Induction pertama tentang CPP dong....dua hari penuh euy, berikutnya finance and logistic yang disampaikan penuh dengan tidak ada niat oleh Mas David dan Mas Deny yang lebih banyak hahahihihi, lalu berikutnya tentang program yang disampaikan oleh Mbak Diny(gua takut berat euy.....tapi ada rasa ingin belajar yang lebih besar gitu)
Terus setelah digodok dan sempet ditinggal sama mbak2(Mbak Diny and Mbak Ida), dan langsung disuruh atur2 jadwal baseline survey ke delapan Madrasah.....jadi bayangkan, saya sudah gak tahu apa-apa, disuruh atur jadwal, kirim undangan ke madrasah-madrasah itu, and sekalian memperkenalkan diri. So here i go, mengantar undangan dan kenalan(masih ingat drivernya Pak Parman-yang keliatan galak dan badannya gede, gak pernah senyum, diem aja selama perjalanan....tapi setelah kenal baikkkkkkkkkkkkkkkk bangetttttttttt dan sayang bangeeeeeeet sama kita di LAPIS.....)
Kenalan deh sama madrasah-madrasah yang jadi partner, banyak yang kayaknya gak terlalu seneng sama penampilan luar....harus diubah, itu kata-kata yang keluar dari hati saya. So sorenya saya pergi ke salon langganan, rapiin rambut make it normal.
Lalu, setelah itu datanglah saat saya harus mengantar undangan ke salah satu madrasah yang tempatnya nun jauuuuuuuuuhhhhhhh di ujung dunia, namanya MIS Darun Nasyiin, untung waktu itu ada Mbak Yuyum (orangnya baeeek, ribut, ribut.....tapi mau bagi2 ilmu juga) dan Mbak Ida(yang sudah kembali dari pelatihan). Wah....wah, tempatnya gak terbayangkan...(will continue....with pics ya!!)
Tuesday, 21 August 2007
kok gitu ya....
Wah kalian sampai hati cerita tentang dia...our long lost dearly beloved Mas Afit(bo...gua sedih gak ada lu....hicks....hicks....)
Dia gak ada di kantor itu kayaknya ada yang kurang pas; pagi2 biasa ada aja yang komentar aneh-aneh, or jam 430 ada yang disturb kita, or ditengah-tengah jam kantor "Titaaaaaaaaa......sini!!!" lalu nunjukin aku hal-hal yang lucu or aneh. Terus pas jam pulang kantor gak ada yang teriak-teriak "mau kemana neh..." or "Ibeng/Mas Chairun...pulang yok"
Hicks...aku kangen banget ama kamu mas(lucunya...padahal kalo mas ada aku suka jengkel juga....)DUDE balik dong...gua beliin deh jam guess yang kemaren lu tunjukin.....
Dia gak ada di kantor itu kayaknya ada yang kurang pas; pagi2 biasa ada aja yang komentar aneh-aneh, or jam 430 ada yang disturb kita, or ditengah-tengah jam kantor "Titaaaaaaaaa......sini!!!" lalu nunjukin aku hal-hal yang lucu or aneh. Terus pas jam pulang kantor gak ada yang teriak-teriak "mau kemana neh..." or "Ibeng/Mas Chairun...pulang yok"
Hicks...aku kangen banget ama kamu mas(lucunya...padahal kalo mas ada aku suka jengkel juga....)DUDE balik dong...gua beliin deh jam guess yang kemaren lu tunjukin.....
Kangen Mas!! Huaaa...
Ini hari kedua kamu ga ada di kantor...
Tau ga, Senin pagi, Dessy bawain pesanan kita. Biar si level K ga ribut, kita nyobaik semua baju di kubik gue. Tita marah-marah karena cardigan ungu yang kupesan ternyata seleranya Tita. Dia bilang (gue yakin lu bisa membayangkan tampangnya), "I would do anything to have that, Evi." Dia minta Pak Sas bilang kalo cardigan itu bagus di dia, bukan di gue, jawaban si bapak bikin dia manyun. Dia minta tolong ke Mas C, lu tau, bahkan pagi2, jawabannya ngebetein, "Ta... ga ada satu warna yang hanya cocok di satu orang."
Coba kamu ada, pasti lu ikutan nyobaik salah satu cardigan atau mungkin sepatu. Dan bergaya ala Paris Hilton di serial parfumnya dia...
Kangen!! Hiks...
Kantor ga seru lagi.
Mas C and Ibeng berbaik hati nemenin kita nongrong di Kedai Kopi. Sekarang ada menu baru lhooooo... Brownies, muffin, macaroni... plus minumannya. Kartu member juga dah jadi. Kita dapat diskon 11%. Tapi obrolannya ga lucu. Well... Mas C sih cerita sesuatu yang lucu, tapi sebelumnya dia cerita sesuatu yang jorok. Yang mengandung tokai. Jijaaaaaaaaiiii
Coba kalo elu ada...
Hiks... kangen! Lu pasti lagi senang2 sama yayang di Singapur kan...? Huaaa... kangen neh!!
Tau ga, Senin pagi, Dessy bawain pesanan kita. Biar si level K ga ribut, kita nyobaik semua baju di kubik gue. Tita marah-marah karena cardigan ungu yang kupesan ternyata seleranya Tita. Dia bilang (gue yakin lu bisa membayangkan tampangnya), "I would do anything to have that, Evi." Dia minta Pak Sas bilang kalo cardigan itu bagus di dia, bukan di gue, jawaban si bapak bikin dia manyun. Dia minta tolong ke Mas C, lu tau, bahkan pagi2, jawabannya ngebetein, "Ta... ga ada satu warna yang hanya cocok di satu orang."
Coba kamu ada, pasti lu ikutan nyobaik salah satu cardigan atau mungkin sepatu. Dan bergaya ala Paris Hilton di serial parfumnya dia...
Kangen!! Hiks...
Kantor ga seru lagi.
Mas C and Ibeng berbaik hati nemenin kita nongrong di Kedai Kopi. Sekarang ada menu baru lhooooo... Brownies, muffin, macaroni... plus minumannya. Kartu member juga dah jadi. Kita dapat diskon 11%. Tapi obrolannya ga lucu. Well... Mas C sih cerita sesuatu yang lucu, tapi sebelumnya dia cerita sesuatu yang jorok. Yang mengandung tokai. Jijaaaaaaaaiiii
Coba kalo elu ada...
Hiks... kangen! Lu pasti lagi senang2 sama yayang di Singapur kan...? Huaaa... kangen neh!!
Monday, 20 August 2007
serial geng asik ( asik banget!! )
Kantor ini begitu sumringah waktu ada inisiatif untuk mengadakan perlombaan ( siapa takut ; tantang satu ke yang lainnya ). Tidak ada gengsi, malu atau jaim..mulai dari level gaji ( he?!? ) A sampai I. Lomba cerdas cermat yang aneh ( bunyi belnya aja 'pret', 'tuut' dan 'kluk' apalagi pertanyaanya ), makan kerupuk ( mumpung gratis neeh ), tarik tambang ( cuman buat cowok aja yang serius yang cewek lebih mirip seperti pita penghias di tali tambang ditambah dengan jeritannya..), lomba merias wajah cewek yang dilakukan oleh para cowok ( ini buat apa?.. masak eyeliner jadi lipstick ) gak ada yang cantik, anggun dan menawan lagi, gak ada lagi bodyshop, esteelauder apalagi natasha.. semua teori kecantikan itu berubah total ditangan besi para lelaki kantor.Upacara, pembagian hadiah dan menyanyikan lagu nasional ( kebanyakan lupanya ), perut sakit dengan tawa seharian. Dan hari itu terlihat jelas siapa saja anggota genk asik itu sebenarnya, Semua isi kantor ini adalah anggota genk asik.. hanya satu orang yang nggak mau ikut permainan, yah satu orang dari level "K" yang bukan anggota genk asik!!
Wednesday, 15 August 2007
Celebration of life
“Celebration of life” said this formerly-not-good-looking male creature.
I spent my last vacation in stylish fashion – stylish in my own version. I brought my son Ito to a celebration of life in his grandparents’ hometown. It was a ‘Rasulan’- our local version of ‘Thanksgiving’ day intended to thank God and the spirits who have helped village people to get a good harvest this year. It is always held in Monday Kliwon as it used to be the day when our village was created.
Perayaan dimulai sehari sebelum Rasul. People flock to the market for a major purchase. Beli sayur sembarang lir, bahan buat bikin all traditional delicacies and jangan lupa whole seluruh dunia busy cooking. Masak sayur Lombok (itu sayur Lombok yang katutan tempe, two tempes, a kilo of chili) – eating this is like you are busted when cheating on your boyfriend – a really hard slap on the face. Si Lombok itu akan ditemani peyek, a form of traditional crackers of nuts or black soyas. Tapi seringnya peyek ini kayak pacar yang ndableg banget – keras banget pas dimakan. The nicest ending of the day, kecuali frekwensi ke WC yang meningkat drastis (thanks to jangan Lombok), di Balai Desa ada Klenengan (gamelan instruments) sampe pagi – what a lullaby.
Esuk umun-umun, dah ada yang maen tabuhan. The Reog Dancers are getting ready. These dancers are all tough bastards. Gali-gali tattoan ning njoged tradisionil, elok pol. Jam 8, the departed. First place to Resan (Resan itu pohon beringin yang segedhe Voltus V gak cuma segedhe Gaban) – a hundred-year old banyan tree believed to be the place where elder spirits – village founders rested. Yang padha mau nari burning incense, umak umik (doanya piye ya?) intinya minta ijin mo nari ke seluruh desa. Karena pohonnya a good listener, gak perlu waktu lama doa terus langsung gamelan bunyi lagi.
Mulailah merapatkan barisan wong yang nari itu 16 orang je.
The dancers represent two parties, good party and evil party. Yang partai baik dipimpin Penthul, tokoh yang walopun giginya tonggos tapi putih; yang satunya partai hitam dipimpin Beles, dah tonggos hitam lagi – tapi mereka ini so damn funny, pokoke selucu lomba make - up lah. Ya intinya perang, saling menyerang, putih kalah dulu terus akhirnya menang.
There are two amazing things though. Satu, the swords are real swords , jadi perangnya kayak betula itu wong pedange sampe bocel bocel. Secondly, the dancers harus nari ….. minimal 17 kali, muntah – muntah deh.
Para penari ini yang menjemput offering dari seluruh RT di desa, lalu diantar ke balai desa, untuk diberkati and diperebutkan. Kalo dulu the whole chicken itu yang paling ditunggu and diperjuangkan. Eh, now it seems everybody has turn into vegetarian, yang berebut ayam cuma dikit, kurang seru. Still everybody is fighting for the offering, ngalap berkah katanya.
Puppet show is the last entertainment of the day. Jam 9 malem mulai tapi yang nonton, wuuiih ratusan bahkan ribuan, yet they sit in orderly fashion rapi banget – semua bisa liat, sesuatu yang sudah susah dilakukan bangsa ini. Sampai balita2 aja diajak nonton lho, bahkan banyak yang naik truk bareng – bareng kayak kambing kurban mo disembelih pokoke.
The traditional value has not been entirely fading, in fact. Look, people thank God no matter how small they earn. People get in line no matter how long they have to wait. People feed others though they barely feed themselves. And together and equally they sit regardless their color, wealth, looks, smells, anything. What a life to celebrate. Kapan ya ini bisa terus terjadi?
I spent my last vacation in stylish fashion – stylish in my own version. I brought my son Ito to a celebration of life in his grandparents’ hometown. It was a ‘Rasulan’- our local version of ‘Thanksgiving’ day intended to thank God and the spirits who have helped village people to get a good harvest this year. It is always held in Monday Kliwon as it used to be the day when our village was created.
Perayaan dimulai sehari sebelum Rasul. People flock to the market for a major purchase. Beli sayur sembarang lir, bahan buat bikin all traditional delicacies and jangan lupa whole seluruh dunia busy cooking. Masak sayur Lombok (itu sayur Lombok yang katutan tempe, two tempes, a kilo of chili) – eating this is like you are busted when cheating on your boyfriend – a really hard slap on the face. Si Lombok itu akan ditemani peyek, a form of traditional crackers of nuts or black soyas. Tapi seringnya peyek ini kayak pacar yang ndableg banget – keras banget pas dimakan. The nicest ending of the day, kecuali frekwensi ke WC yang meningkat drastis (thanks to jangan Lombok), di Balai Desa ada Klenengan (gamelan instruments) sampe pagi – what a lullaby.
Esuk umun-umun, dah ada yang maen tabuhan. The Reog Dancers are getting ready. These dancers are all tough bastards. Gali-gali tattoan ning njoged tradisionil, elok pol. Jam 8, the departed. First place to Resan (Resan itu pohon beringin yang segedhe Voltus V gak cuma segedhe Gaban) – a hundred-year old banyan tree believed to be the place where elder spirits – village founders rested. Yang padha mau nari burning incense, umak umik (doanya piye ya?) intinya minta ijin mo nari ke seluruh desa. Karena pohonnya a good listener, gak perlu waktu lama doa terus langsung gamelan bunyi lagi.
Mulailah merapatkan barisan wong yang nari itu 16 orang je.
The dancers represent two parties, good party and evil party. Yang partai baik dipimpin Penthul, tokoh yang walopun giginya tonggos tapi putih; yang satunya partai hitam dipimpin Beles, dah tonggos hitam lagi – tapi mereka ini so damn funny, pokoke selucu lomba make - up lah. Ya intinya perang, saling menyerang, putih kalah dulu terus akhirnya menang.
There are two amazing things though. Satu, the swords are real swords , jadi perangnya kayak betula itu wong pedange sampe bocel bocel. Secondly, the dancers harus nari ….. minimal 17 kali, muntah – muntah deh.
Para penari ini yang menjemput offering dari seluruh RT di desa, lalu diantar ke balai desa, untuk diberkati and diperebutkan. Kalo dulu the whole chicken itu yang paling ditunggu and diperjuangkan. Eh, now it seems everybody has turn into vegetarian, yang berebut ayam cuma dikit, kurang seru. Still everybody is fighting for the offering, ngalap berkah katanya.
Puppet show is the last entertainment of the day. Jam 9 malem mulai tapi yang nonton, wuuiih ratusan bahkan ribuan, yet they sit in orderly fashion rapi banget – semua bisa liat, sesuatu yang sudah susah dilakukan bangsa ini. Sampai balita2 aja diajak nonton lho, bahkan banyak yang naik truk bareng – bareng kayak kambing kurban mo disembelih pokoke.
The traditional value has not been entirely fading, in fact. Look, people thank God no matter how small they earn. People get in line no matter how long they have to wait. People feed others though they barely feed themselves. And together and equally they sit regardless their color, wealth, looks, smells, anything. What a life to celebrate. Kapan ya ini bisa terus terjadi?
Tuesday, 7 August 2007
Eh tau gak....
Lagi mampet ide neh buat nerusin tulisan-tulisan yang sudah numpuk dari kemarin-kemarin....kenapa ya?
padahal di kepala saya sudah banyak ide buat ditumpahkan...eh waktu coba nulisin malah ada aja yang kelupaan, yang pada akhirnya malah gak jadi apa-apa...
Malahan lagi kreatif banget mikirin ya seperti kata Evi, alasan untuk resign:
1. Jaga Showroom
2. Chase my lifelong dream by becoming the next Britney Spears
3. Yang paling keren " mau jadi pertapa di Tibet...jadi muridnya Babuji kayak Richard Gere"
4. Yang paling gak ada matinya "i'm having enough with what i'm doing...."
padahal di kepala saya sudah banyak ide buat ditumpahkan...eh waktu coba nulisin malah ada aja yang kelupaan, yang pada akhirnya malah gak jadi apa-apa...
Malahan lagi kreatif banget mikirin ya seperti kata Evi, alasan untuk resign:
1. Jaga Showroom
2. Chase my lifelong dream by becoming the next Britney Spears
3. Yang paling keren " mau jadi pertapa di Tibet...jadi muridnya Babuji kayak Richard Gere"
4. Yang paling gak ada matinya "i'm having enough with what i'm doing...."
Banyak Alasan untuk Resign
Tiga kali pindah tempat, aku menggunakan alasan berikut untuk resign:
Pertama, Bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja, mulai merasa mapan di posisi itu jadi, ga baik untuk pengembangan diri.
Kedua, well, personal reason, ga asik punya pacar satu kantor dengan boss yang ga bisa membedakan urusan personal dengan profesional
Ketiga, pengen sekolah (walau pada akhirnya ga jadi sekolah)
Tapiiiii...., di kantor sekarang, karena pak bos suka ga mengijinkan orang resignd dengan alasan profesional, maka temen-temen mulai bikin alasan kreatif:
"Saya mau menikah, Pak."
"Saya mau buka toko (kelontong), Pak."
"Saya mau persiapan tunangan, Pak." Lho??
Belakangan ketika CD kirim surat farewell ke semua, temen-temen pada bilang, "Hah?! Pak .... mau kawin lagi ya?" Kekeke....
Kalau nanti aku mau resign kira-kira aku pake alasan apa ya? Paling enak sih nyelesaian kontrak setahun ini, tapi kalo resign di tengah jalan, apalagi alasanku ya? Hmmm...
"Saya ga bisa kerjasama sama Bapak" ?
"Saya mau buka panti pijat Pak" ? (soalnya kelontong dah banyak yang pake, Tita dah ngambil jaga show room)
"Mau buka restoran" ?
Uuuuh... ide kurang kreatip.
Bantuin doooong!!
Pertama, Bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja, mulai merasa mapan di posisi itu jadi, ga baik untuk pengembangan diri.
Kedua, well, personal reason, ga asik punya pacar satu kantor dengan boss yang ga bisa membedakan urusan personal dengan profesional
Ketiga, pengen sekolah (walau pada akhirnya ga jadi sekolah)
Tapiiiii...., di kantor sekarang, karena pak bos suka ga mengijinkan orang resignd dengan alasan profesional, maka temen-temen mulai bikin alasan kreatif:
"Saya mau menikah, Pak."
"Saya mau buka toko (kelontong), Pak."
"Saya mau persiapan tunangan, Pak." Lho??
Belakangan ketika CD kirim surat farewell ke semua, temen-temen pada bilang, "Hah?! Pak .... mau kawin lagi ya?" Kekeke....
Kalau nanti aku mau resign kira-kira aku pake alasan apa ya? Paling enak sih nyelesaian kontrak setahun ini, tapi kalo resign di tengah jalan, apalagi alasanku ya? Hmmm...
"Saya ga bisa kerjasama sama Bapak" ?
"Saya mau buka panti pijat Pak" ? (soalnya kelontong dah banyak yang pake, Tita dah ngambil jaga show room)
"Mau buka restoran" ?
Uuuuh... ide kurang kreatip.
Bantuin doooong!!
Friday, 3 August 2007
Name tags
As we are becoming very close to each other, we can already associate some deed or action with someone. I am trying to name tag you according to the first letter of your name. Check and feel it.
Afit : A bag of laughter, an office clown
Budiarto : Big is how you talk
Camelia : Calmly resist her superior
Chairun : Come on ol’ man, hurry up
Desy : Don’t tell me you don’t like shoppin’
Dhian : Definitely alone
Evi : Excuse me, I don’t think so
Hayu : Hate me but I ll still eat mie gelas
Ibeng : Intolerable habit of nose picking
Icut : Indifferent or introvert?
Ita : Intimacy is my new hobby
Lusi : Listen to me
Lusia : Late is a habit
Pitoyo : Punctuality is my long forgotten middle name
Sari : Strangely not behaving herself lately
Tanto : Three hair one head
Tita : Tons of loud words
Yip : Young blood, hot blooded
Yolin : You just wont listen will you?
Afit : A bag of laughter, an office clown
Budiarto : Big is how you talk
Camelia : Calmly resist her superior
Chairun : Come on ol’ man, hurry up
Desy : Don’t tell me you don’t like shoppin’
Dhian : Definitely alone
Evi : Excuse me, I don’t think so
Hayu : Hate me but I ll still eat mie gelas
Ibeng : Intolerable habit of nose picking
Icut : Indifferent or introvert?
Ita : Intimacy is my new hobby
Lusi : Listen to me
Lusia : Late is a habit
Pitoyo : Punctuality is my long forgotten middle name
Sari : Strangely not behaving herself lately
Tanto : Three hair one head
Tita : Tons of loud words
Yip : Young blood, hot blooded
Yolin : You just wont listen will you?
Thursday, 2 August 2007
Serial Genk Asik (2)-Member lagi
Orang kedua, yang punya tingkat narsis yang hampir sama, kelakuan hampir mirip dan untungnya (ruginya?) mereka ada di tim yang sama adalah pacarnya donal bebek.
Dalam situasi seperti apapun, mau lagi kerja, mau lagi makan, jangan pernah arahkan lensa kamera ke dia, kalau tidak mau dia ngambil posisi 'siap foto'. Pose lengkap. Fuuuiiiiihhh...
Eh... foto yang ini emang ga mempelihatkan dia siap foto. Tunggu, masih ada yang lain kok. Kebiasaan lain lagi dari tante yang satu ini suka belanja. Sukaaaa banget belanja. Amat sangat. Teramat. Setiap kali pulang dari Jakarta, maka ruangannya akan dipenuhi cewe-cewe yang memperhatikan penampilan mereka. Mulai dari cardigan, kemeja, sampe semua pernak pernik lainnya ada di ruangannya. Untunglah seleranya bagus, sehingga semua barang dagangannya habis dalam sekejap hehe.
Serial Genk Asik (2)-Member
Hmmm..., siapakah sebenarnya genk asik itu? (Kok sound like iklan rokok yak?). Menurutku ada:
Cowo sok cakep, yang menganggap kecakepannya itu malapetaka, katanya, "Kita ga bisa mendapatkan semua yang kita inginkan. Contohnya gue, gue ga suka dengan kegantengan gue, soalnya gue jadi sering2 dikejar agen mode!" Gubrak!! Dia yang suka melakukan harassment, dengan plak plak plaknya, sampe kemaren EPM kita penuh curiga menatapnya ketika simulasi kita daulat jadi TL.
Dia, yang selalu ribut, mampir di partisi kita dengan gaya rumpi, yang selalu ribut setiap punya barang baru, mulai dari kemeja pink sampe spokat ijo. Dia yang suka ngibulin Tita waktu tebak-tebakan lirik lagu. Terang aja dia menang, dia cari lirik lagu langsung di google.
Dia yang merusak citra karakter Sayuti dalam OB jadi berubah 180 derajat.
Satu lagi, dia juga tergabung dalam komunitas numpang dot com. Dalam hal ini dia tiada duanya, bayangkan, sore jam 5-an dia dah teriak2 sama Nadirin, "Hoiiii!! Lu mau pulang kaga seh?? Gue ga mau lama-lama nunggu. Ayo pulang!!" Sebenarnya itu ga masalah, kalo motor itu dia yang punya. Lha, motor itu punya Nadirin, dia yang numpang kok malah nyolot yak?
Dia, yang selalu paling gaya kalo difoto!
Dia... yang dengan semua daya upaya rayuan kita, tetap ngotot mau pindah!!
Cowo sok cakep, yang menganggap kecakepannya itu malapetaka, katanya, "Kita ga bisa mendapatkan semua yang kita inginkan. Contohnya gue, gue ga suka dengan kegantengan gue, soalnya gue jadi sering2 dikejar agen mode!" Gubrak!! Dia yang suka melakukan harassment, dengan plak plak plaknya, sampe kemaren EPM kita penuh curiga menatapnya ketika simulasi kita daulat jadi TL.
Dia, yang selalu ribut, mampir di partisi kita dengan gaya rumpi, yang selalu ribut setiap punya barang baru, mulai dari kemeja pink sampe spokat ijo. Dia yang suka ngibulin Tita waktu tebak-tebakan lirik lagu. Terang aja dia menang, dia cari lirik lagu langsung di google.
Dia yang merusak citra karakter Sayuti dalam OB jadi berubah 180 derajat.
Satu lagi, dia juga tergabung dalam komunitas numpang dot com. Dalam hal ini dia tiada duanya, bayangkan, sore jam 5-an dia dah teriak2 sama Nadirin, "Hoiiii!! Lu mau pulang kaga seh?? Gue ga mau lama-lama nunggu. Ayo pulang!!" Sebenarnya itu ga masalah, kalo motor itu dia yang punya. Lha, motor itu punya Nadirin, dia yang numpang kok malah nyolot yak?
Dia, yang selalu paling gaya kalo difoto!
Dia... yang dengan semua daya upaya rayuan kita, tetap ngotot mau pindah!!
Subscribe to:
Posts (Atom)